

Sering sekali hal seperti ini terjadi dalam hidup kita. Kekesalan hati sering membuat orang tidak mau menghargai sesamanya. Meskipun ada begitu banyak hal baik yang ada dalam diri sesama, tetapi kalau hati lagi kesal orang cuek. Orang tidak peduli terhadap kebaikan sesama yang berlimpah-limpah itu.
Benarkah hal ini mesti terjadi dalam hidup? Bukankah kita mesti pandai memilah-milah antara yang kita sukai dengan hal yang tidak kita sukai? Janganlah kita sedang terlibat permusuhan dengan orang lain, sesama dekat menjadi korban.
Kisah Rubah yang kesal hati itu menjadi contoh bagi kita. Kebaikan sesama mesti kita gunakan sebaik-baiknya untuk hidup kita. Kebaikan sesama itu menjadi kekayaan yang mesti memperkaya pengalaman hidup kita. Sesama itu bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita. Hadirnya mereka di sekeliling kita sangat membantu kita dalam membentuk watak dan karakter kita.
Sebagai orang beriman, kita ingin agar kemampuan dan semangat hidup yang diberikan oleh sesama kita menjadi suatu tambahan semangat bagi hidup kita. Kita ingin agar apa yang mereka miliki dapat menjadi kontribusi bagi kelangsungan hidup kita. Kita mesti mampu membawa kabar sukacita bagi sesama yang ada di sekitar kita. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar