

Cinta itu memang sulit untuk dihapus begitu saja. Apalagi cinta di antara orang-orang yang sungguh-sungguh memberi diri satu sama lain. Ketika ditanya tentang kebiasaannya itu, ibu itu mengatakan bahwa hal itu ia lakukan karena kerinduannya kepada sang suami. Ia melakukan hal itu untuk mengungkapkan kerinduannya itu. Suaminya itu masih hidup di dalam hatinya. Karena itu, ia mendapatkan dorongan semangat dalam menjalani hari-hari hidupnya.

Buah-buah yang dihasilkan tanpa kasih itu hanyalah suatu perbuatan amal tanpa makna. Buah-buah itu hanya memuaskan orang sesaat saja. Setelah itu, orang akan mengalami kekeringan dalam hidup. Tetapi buah-buah yang dihasilkan dari kasih akan bertahan lama. Buah-buah itu adalah sukacita, kelemahlembutan, kesalehan, kesabaran dan saling menghormati.
Karena itu, sebagai orang beriman, kita diajak untuk senantiasa melakukan suatu pekerjaan yang dilandasi oleh kasih yang mendalam kepada Tuhan dan sesama. Kasih itu akan membuat kita tetap setia satu sama lain. Kasih itu mendorong kita untuk tetap setia berbakti kepada Tuhan.
Mari kita hidup saling mengasihi, karena Tuhan senantiasa mengasihi kita. Tuhan tidak bosan-bosannya mencintai kita. Tuhan tidak meninggalkan kita berjuang sendirian dalam dunia ini. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
sumber:http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2010/01/buah-buah-kasih-dalam-hidup.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar