Benyamin Langham tidak beda dengan balita lainnya. Tetapi ia lahir dari keluarga yang sebelumnya dinyatakan tidak mungkin bisa mendapatkan keturunan. Ayah kandung Benyamin lumpuh total. Namun keajaiban terjadi.


Kisah seperti di atas juga kadang-kadang terjadi di sekitar kita. Ada keluarga yang sudah lama menikah, tetapi belum dikaruniai anak. Banyak dari mereka yang terus-menerus berusaha untuk memiliki anak kandung sendiri. Berkat kerja keras dari pasangan seperti ini suatu ketika Tuhan mengaruniakan kepada mereka buah hati yang mereka dambakan. Tentu saja mereka akan sangat mensyukuri hal ini.
Sebagai orang beriman, hal ini mesti dilihat dari terang iman. Artinya, ada campur tangan Tuhan dalam proses-proses yang terjadi secara ajaib seperti ini. Kalau Tuhan tidak ikut campur tangan dalam hal-hal seperti ini, maka apa pun usaha manusia akan sia-sia belaka.


Karena itu, sebagai orang beriman kita ingin agar hidup dan karya kita senantiasa berjalan di bawah bimbingan Tuhan yang mahapengasih dan mahapenyayang. Orang yang berada di bawah naungan Tuhan akan selalu mengalami kebahagiaan. Ia tidak merasa hidup ini sebagai suatu keterpaksaan. Justru ia akan mengalami suatu sikap bebas dalam mengekspresikan dirinya. Syaratnya adalah orang mau menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Orang membiarkan Tuhan terlibat dalam hidupnya.
Mari kita berusaha untuk hidup di bawah naungan Tuhan. Kita menciptakan suasana, agar Tuhan mau terlibat dalam persoalan-persoalan hidup kita. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
sumber:http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2010/01/membiarkan-tuhan-terlibat-dalam-hidup.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar