Selasa, 25 Januari 2011

Rabu,26 Januari 2011 (Inspirasi Hari Ini)-Cermat dan Pandai Mengatur Ekonomi

Kosultan perencanaan keuangan,Safir Senduk,mengamati banyak orang Indonesia terjebak gaya hidup konsumtif.Mereka seringkali membeli barang karena keinginan,bukan karena memang membutuhkannya.

Ia berkata:"Akibatnya banyak orang terjerat utang.Mereka menjalani hidup dengan 'gali lubang tutup lubang.'Sebaiknya belilah barang sesuai kebutuhan,bukan sesuai keinginan."

Pria yang sudah menulis sejumlah buku tentang perencanaan keuangan keluarga itu memberi saran agar orang membayar tunai saat membeli barang yang nilainya cenderung merosot.Ia berkata,"Mengapa harus membeli kredit jika bisa tunai?Sebab dengan membeli kredit,nilai barang yang di beli makin turun,padahal kita telah membayar dengan harga lebih mahal."

Safir yang juga laris sebagai pembicara di berbagai tempat ini menambahkan,mereka yang berpenghasilan besar belum dapat di katakan kaya jika pengeluarannyapun besar.Sebaliknya mereka yang bergaji kecil,tetapi dapat mengelola keuangan dengan cerdas,bahkan melakukan sejumlah investasi,layak di sebut kaya.Jadi,biar layak di sebut kaya,belilah barang sesuai dengan kebutuhan,bukan keinginan.

Itulah kondisi banyak orang Indonesia sekarang ini.Keinginan untuk menumpuk barang-barang begitu tinggi.Akibatnya,orang mengejar sesuatu memenuhi keinginan dirinya.Apa saja yang dirasa  diinginkan,orang membelinya.Orang kurang seleksi antara apa yang sungguh-sungguh di butuhkan dan apa yang diinginkan.

Banyak orang lalu terjebak dalam suasana hidup konsumeristis.Kalau sudah terjebak,orang akan sulit keluar dari situasi itu.Seorang ibu yang membiasakan anak-anaknya untuk secara selektif dalam berbelanja,misalnya,tidak akan mengalami kesulitan dalam banyak hal.Ia akan dengan mudah mengatur kebutuhan-kebutuhan hidup anak-anaknya.

Karena itu,pengelolaan keuangan dalam keluarga mesti dilakukan secara cermat.Di jaman ekonomi sulit seperti sekarang ini,keluarga-keluarga mesti pandai-pandai menggunakan pendapatannya untuk keberlangsungan hidup keluarga.Untuk itu,mereka mesti memutuskan apa yang sungguh-sungguh di butuhkan dalam hidup mereka.Mereka tidak bisa saja membeli sesuatu untuk memenuhi keinginan mereka belaka.

Sebagai orang beriman,kita di ajak untuk secara cermat dan bijaksana mengatur ekonomi rumah tangga kita.Hal ini juga bagian dari iman kita.Tuhan memberkati***

Frans de Sales,SCJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar