Jumat, 04 Februari 2011

Jumat,4 Februari 2011 (Ziarah Batin 2011)-Berbuat Kasih Itu Indah

Suatu hari seorang bapak berjanji kepada anaknya untuk mengirim pulsa. Tetapi ia sendiri tidak punya uang. Anaknya menunggu hingga malam, tetapi kiriman pulsa tidak datang-datang juga. Ia kesal. Lantas ia membanting-banting pintu kamar kosnya. Ia tidak percaya kalau bapaknya tidak menepati janji.

Beberapa saat kemudian, ia menelephon bapaknya. “Pak, mana janjinya? Pulsa saya sudah habis,” kata anak itu.

Dengan perasaan bersalah, bapaknya menjawab, “Tidak usah kuatir, nak. Bapak akan mengirimimu pulsa. Bapak sedang di jalan.”
“Yah, tetapi ini sudah malam. Pulsa saya tinggal lima ribu rupiah,” kata anaknya.

Bapaknya hanya geleng-geleng kepala. Ia tidak punya uang di tangan. Ia juga tidak bisa mentransfer pulsa, karena ia juga hanya punya lima ribu rupiah. Lantas ia berkata, “Nantilah, nak. Kita lihat besok pagi saja. Ini kan sudah malam.”

Anak itu sangat kecewa terhadap bapaknya. Bapaknya banyak berjanji, tetapi tidak bisa menepatinya. Sejak saat itu, anak itu tidak banyak berharap lagi sama bapaknya. Ia kehilangan kepercayaan terhadap bapaknya.

Dalam hidup ini ada dua sisi yang menentukan, yaitu kata-kata dan perbuatan. Orang yang mau sukses dalam hidup itu mesti melaksanakan dua hal ini dalam hidupnya. Kalau ia hanya berkata-kata dengan janji-janji yang muluk-muluk, ia akan kehilangan kepercayaan. Ia tidak berhasil dalam hidupnya, karena ia tidak melaksanakan apa yang dikatakannya.

Kalau orang berani melakukan perbuatan nyata, ia akan menemukan kesuksesan hidup. Ia menjadi orang yang mudah dipercaya, karena kata-kata yang ia ucapkan selaras dengan perbuatannya.

Dalam hidup beriman juga demikian. Orang beriman yang sejati itu orang yang mampu melaksanakan apa yang diucapkannya. Orang berani berbuat sesuatu untuk hidupnya. Dalam salah satu kotbahnya, Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu, ‘Tuhan, Tuhan’ akan masuk surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Tuhan di surga.”

Apa yang dikehendaki oleh Tuhan bagi manusia? Tuhan menghendaki agar manusia saling mengasihi. Dalam hidup ini kasih itu mesti nyata, bukan hanya kata-kata. Kasih yang nyata itu ditunjukkan dengan perhatian terhadap sesama. Setiap orang membutuhkan perhatian. Karena itu, ketika kita memberi perhatian kepada sesama berarti kita memberi perhatian untuk diri kita sendiri.

Mari kita saling mengasihi, karena Tuhan sudah lebih dahulu mengasihi kita. Dengan kasih itu kita ingin berbuat baik bagi sesama kita. Tuhan memberkati. **


Frans de Sales, SCJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar