Minggu, 06 Februari 2011

Senin,7 Februari 2011 (Inspirasi Hari Ini)-Dipanggil Menjadi Pembawa Keselamatan

Ada seorang bernama Cikwan. Ia pernah masuk penjara, karena perbuatannya yang keji. Ia pernah menjadi perampok di Lampung. Ia pernah menjadi preman yang ditakuti. Padahal dulu ia seorang penganut Agama Katolik yang taat. Ia setia mengikuti ibadat dan Perayaan Ekaristi.
Cikwan mengaku, ia melakukan hal itu karena rasa tanggung jawabnya terhadap istri dan anak-anaknya. Ketika ia merantau di Lampung, penghasilannya tidak cukup untuk hidupnya sendiri. Akibatnya, ia nekat. Ia menjadi preman dan mulai merampok untuk mempertahankan hidupnya. Suatu ketika, ia ditangkap polisi dan dijebloskan ke dalam penjara.

Di penjara itu, ia bertemu dengan seorang polisi yang seiman dengannya. Ia mendapat banyak nasihat dari polisi itu. Setelah masa tahanan selesai, ia pun kembali ke kampung halamannya. Ia berkumpul kembali dengan istri dan anak-anaknya yang sama sekali tidak tahu kegiatannya sebagai preman dan perampok. Mereka menerima kehadirannya dengan baik. Mereka mendorongnya untuk giat dalam kehidupan rohani.

Godaan untuk menjadi perampok terus-menerus mengiang di telinganya. Ia menahan diri terhadap godaan itu. Awalnya ia berhasil. Namun lama-kelamaan ia tidak bisa menahan diri. Ia jatuh lagi ke dalam dunia gelap kehidupan para preman dan perampok. Namun tidak lama ia hidup dalam dunia gelap itu. Ia dapat keluar dari situasi itu. Menurut Cikwan, hal itu terjadi karena Tuhan terus-menerus mengetuk hatinya. Tuhan memanggilnya kembali ke jalan yang benar.

Ia berkata, “Tuhan begitu baik kepada saya. Saya seorang penjahat, tetapi Tuhan mau menerima saya kembali.”

Ada kalanya manusia terperosok ke dalam kegelapan hidup. Banyak faktor mempengaruhi kehidupan manusia. Salah satu yang dialami Cikwan adalah faktor ekonomi dan tanggungjawab terhadap keluarganya. Kesulitan ekonomi membuat orang menghalalkan segala cara. Namun apa yang dilakukan oleh Cikwan bukanlah suatu solusi yang benar. Ia menyadari itu. Ia berhasil keluar dari kegelapan hidup itu.

Pertobatan selalu ada. Tuhan tidak pernah menginginkan seorang berdosa mati binasa. Yang diinginkan Tuhan adalah keselamatan orang berdosa. Di jaman Yesus, ada begitu banyak orang berdosa yang disingkirkan oleh masyarakat. Tetapi justru Yesus menerima kehadiran mereka. Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa.

Ketika para ahli agama mempersoalkan tindakan Yesus yang menerima kehadiran orang-orang berdosa, Ia menjawab, “Bukan orang sehat yang memerlukan dokter, melainkan orang sakit. Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan.” Artinya, kehadiran Yesus itu untuk membawa manusia kepada keselamatan. Ia tidak menghendaki ada orang yang tidak selamat.

Ada banyak orang berdosa di sekitar kita. Mungkin termasuk kita sendiri. Tugas kita adalah membawa semakin banyak orang kepada Tuhan. Tugas kita adalah menyelamatkan semakin banyak orang. Mari kita membuka hati kita untuk menerima semua orang berdosa yang datang kepada kita. Tuhan memberkati. **


Frans de Sales, SCJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar