Ketika Tuhan Mengatakan Tidak
Seorang
gadis kecil sangat senang akan bonekanya. Pada suatu hari, karena
kurang hati-hati, boneka itu terjatuh dan pecah berkeping-keping.
Saudaranya yang melihat hal itu tertawa terbahak-bahak. Gadis kecil itu
berkata kepada saudaranya, “Tertawalah sepuasmu. Tetapi saya akan
berdoa, supaya Tuhan dapat memperbaiki boneka saya.”
Mendengar kata-katanya, saudaranya malah tambah mengejeknya. Ia berkata, “Tuhan tidak akan memenuhi permohonanmu.”
Gadis itu menjawab dengan penuh keyakinan, “Mari kita bertaruh. Tuhan akan menjawab permohonanku!”
Gadis
kecil itu mulai berdoa, sedangkan saudaranya keluar rumah untuk
bermain. Beberapa jam lagi saudaranya masuk lagi ke dalam rumah. Ia
melihat boneka itu masih tetap berkeping-keping. Lantas ia berkata,
“Tampaknya engkau kalah taruhan. Tuhan sama sekali tidak menjawab doamu.
Jadi bagaimana?”
Dengan penuh keyakinan, gadis itu menjawab, “Tuhan menjawab doa saya. Tetapi Dia mengatakan tidak.”
Sering
kali kita berdoa kepada Tuhan dengan pikiran bahwa doa kita mesti
dikabulkan. Kita memaksa Tuhan untuk mengabulkan permohonan-permohonan
kita yang bahkan tidak masuk akal. Karena itu, kita menjadi kurang
beriman lagi kepada Tuhan gara-gara doa yang tidak terkabulkan itu. Kita
menuduh Tuhan tidak peduli terhadap doa-doa kita. Kita menuduh Tuhan
pilih kasih. Kepada yang lain dikabulkan doanya, tetapi kenapa doa-doa
kita tidak dikabulkan. Kita merasa Tuhan tidak adil kepada kita.
Sebenarnya
doa yang baik adalah menyerahkan seluruh permohonan kita kepada Tuhan
dan kita membiarkan Tuhan mengabulkan atau tidak permohonan kita itu.
Terserah Tuhan. Karena itulah kebebasan dari Tuhan apakah mau
mengabulkan permohonan kita atau menolak mengabulkan permohonan kita.
Kita hanya mempercayakan seluruh permohonan kita kepadaNya. Kalau Tuhan
mengabulkan permohonan kita, ya syukur. Kalau tidak pun, syukur.
Karena
itu, doa orang beriman itu suatu doa pasrah. Namun orang beriman juga
menaruh pengharapan kepada Tuhan yang telah memberikan kehidupan ini
kepadanya. Mengapa orang mesti memiliki pengharapan? Karena kita tidak
tahu apa yang Tuhan mau buat untuk kita. Kita masuk dalam alam misteri
Allah. Maka yang kita buat adalah berharap kepadaNya dengan penuh iman.
Biarlah Dia mendengarkan dan mengabulkan permohonan kita.
Setiap
hari ini kita telah mengalami berbagai kebaikan dari Tuhan. Mungkin
itu merupakan suatu pengabulan atas doa-doa permohonan yang kita
panjatkan kepadaNya. Kita mengalami betapa Tuhan begitu baik kepada
kita. Ia mengasihi kita melalui orang-orang yang ada di sekitar kita.
Tuhan senantiasa memperhatikan kita melalui sahabat-sahabat,
saudara-saudara di sekitar kita.
Karena itu, kita
bersyukur atas kasih karunia Tuhan itu. Kita membiarkan Tuhan terlibat
dalam seluruh hidup kita melalui orang-orang di sekitar kita. **
Frans de Sales, SCJ
sumber:http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2010/03/ketika-tuhan-mengatakan-tidak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar