Mendandani Hidup Batin
Tukang
cet beberapa hari ini mengecet rumah kami. Awalnya mereka hanya mau
mengecet plafon-plafon dan dinding-dinding kamar. Tetapi begitu mereka
menatap ke langit-langit plafon, mereka menemukan plafon yang mulai
lapuk. Semua itu akibat bocornya atap rumah. Rupanya beberapa genteng
sudah retak, sehingga menimbulkan rembesan air. Lama-lama plafon
mengalami kehancuran. Tripleks mulai keropos.
Tukang
cet kemudian mengusulkan agar tripleks yang rusak diganti. Kayu-kayu
yang sudah keropos mesti segera diganti. Sedangkan genteng-genteng yang
retak atau pecah juga mesti diganti.
Kondisi seperti ini
tidak pernah ketahuan. Soalnya, air tidak pernah jatuh ke lantai. Air
tergenang di atas plafon. Lama-lama plafon menjadi rusak. Memang,
bagian yang tidak bisa dijangkau dengan mata biasanya kurang
mendapatkan perhatian.
Dalam hidup kita ada juga bagian
yang tidak tampak atau terlihat oleh mata. Bagian itu sering kali
kurang kita perhatikan. Atau kita berusaha untuk menyembunyikannya.
Akibatnya, bagian itu sering kali kurang mendapatkan perawatan. Kalau
terjadi suatu persoalan, baru kita menaruh perhatian atasnya.
Salah
satu bagian yang tidak tampak adalah keadaan batin kita. Orang bilang
dalamnya laut dapat diduga. Tetapi dalamnya batin seseorang tidak ada
yang tahu. Baru kalau terjadi suatu persoalan besar yang dihadapi, kita
mencari cara-cara untuk menyembuhkan persoalan batin itu.
Ada
juga orang yang berusaha menyembunyikan persoalan-persoalan batinnya.
Dengan begitu, orang itu berpikir bahwa semua persoalannya tidak ada
yang tahu. Akibatnya, orang itu sendiri yang menanggung penderitaan
batin. Suatu ketika bisa meledak. Dan bisa-bisa orang tidak bisa
menanggung akibatnya.
Karena itu, kondisi batin yang tak
tampak itu membutuhkan waktu dan kesempatan untuk mendapatkan
perawatan. Orang mengatakan bahwa kecantikan yang sempurna itu
datangnya dari hati. Kalau kita mendandani kondisi batin kita setiap
saat, rasanya batin kita akan mengalami kebahagiaan. Batin kita tidak
akan mudah jenuh oleh berbagai persoalan yang dihadapi. Kita tidak perlu
menyimpan persoalan-persoalan dalam batin kita sampai menggunung. Ada
baiknya segera didandani, agar kita mengalami ketenangan dalam hidup
ini.
Kita tidak hanya cukup mendandani bagian luar diri
kita. Dandanan lahiriah bisa jadi hanya menyelubungi kekeroposan hati.
Sebaliknya, sifat yang saleh tak ayal akan mempercantik seluruh
penampilan diri kita, tutur kata kita dan perilaku hidup kita.
Sebagai
orang beriman, usaha kita mendandani kondisi batin kita mesti
dilakukan bersama Tuhan. Tuhan akan membantu kita dengan
Sabda-sabdaNya. Untuk itu, kita mesti membuka hati kita untuk
mendengarkan sabda-sabdaNya. Kita ingin menjalani hidup ini sesuai
dengan kehendak Tuhan.
Marilah
kita serahkan semuanya kepada Tuhan yang mahapengasih dan penyayang.
Biarlah Tuhan yang membantu kita dalam usaha mendandani hidup batin
kita. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
sumber : http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2010/03/mendandani-hidup-batin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar