Selasa, 08 November 2011

Selasa,8 November 2011~Mendandani Hidup Batin

Mendandani Hidup Batin


Tukang cet beberapa hari ini mengecet rumah kami. Awalnya mereka hanya mau mengecet plafon-plafon dan dinding-dinding kamar. Tetapi begitu mereka menatap ke langit-langit plafon, mereka menemukan plafon yang mulai lapuk. Semua itu akibat bocornya atap rumah. Rupanya beberapa genteng sudah retak, sehingga menimbulkan rembesan air. Lama-lama plafon mengalami kehancuran. Tripleks mulai keropos.


Tukang cet kemudian mengusulkan agar tripleks yang rusak diganti. Kayu-kayu yang sudah keropos mesti segera diganti. Sedangkan genteng-genteng yang retak atau pecah juga mesti diganti.

Kondisi seperti ini tidak pernah ketahuan. Soalnya, air tidak pernah jatuh ke lantai. Air tergenang di atas plafon. Lama-lama plafon menjadi rusak. Memang, bagian yang tidak bisa dijangkau dengan mata biasanya kurang mendapatkan perhatian.

Dalam hidup kita ada juga bagian yang tidak tampak atau terlihat oleh mata. Bagian itu sering kali kurang kita perhatikan. Atau kita berusaha untuk menyembunyikannya. Akibatnya, bagian itu sering kali kurang mendapatkan perawatan. Kalau terjadi suatu persoalan, baru kita menaruh perhatian atasnya.


Salah satu bagian yang tidak tampak adalah keadaan batin kita. Orang bilang dalamnya laut dapat diduga. Tetapi dalamnya batin seseorang tidak ada yang tahu. Baru kalau terjadi suatu persoalan besar yang dihadapi, kita mencari cara-cara untuk menyembuhkan persoalan batin itu.


Ada juga orang yang berusaha menyembunyikan persoalan-persoalan batinnya. Dengan begitu, orang itu berpikir bahwa semua persoalannya tidak ada yang tahu. Akibatnya, orang itu sendiri yang menanggung penderitaan batin. Suatu ketika bisa meledak. Dan bisa-bisa orang tidak bisa menanggung akibatnya.

Karena itu, kondisi batin yang tak tampak itu membutuhkan waktu dan kesempatan untuk mendapatkan perawatan. Orang mengatakan bahwa kecantikan yang sempurna itu datangnya dari hati. Kalau kita mendandani kondisi batin kita setiap saat, rasanya batin kita akan mengalami kebahagiaan. Batin kita tidak akan mudah jenuh oleh berbagai persoalan yang dihadapi. Kita tidak perlu menyimpan persoalan-persoalan dalam batin kita sampai menggunung. Ada baiknya segera didandani, agar kita mengalami ketenangan dalam hidup ini.

Kita tidak hanya cukup mendandani bagian luar diri kita. Dandanan lahiriah bisa jadi hanya menyelubungi kekeroposan hati. Sebaliknya, sifat yang saleh tak ayal akan mempercantik seluruh penampilan diri kita, tutur kata kita dan perilaku hidup kita.


Sebagai orang beriman, usaha kita mendandani kondisi batin kita mesti dilakukan bersama Tuhan. Tuhan akan membantu kita dengan Sabda-sabdaNya. Untuk itu, kita mesti membuka hati kita untuk mendengarkan sabda-sabdaNya. Kita ingin menjalani hidup ini sesuai dengan kehendak Tuhan.


Marilah kita serahkan semuanya kepada Tuhan yang mahapengasih dan penyayang. Biarlah Tuhan yang membantu kita dalam usaha mendandani hidup batin kita. Tuhan memberkati. **


Frans de Sales, SCJ


sumber : http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2010/03/mendandani-hidup-batin.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar