Berani Menghadapi Persoalan Hidup
Suatu
hari seorang ibu rumah tangga tiba-tiba berhenti dari pekerjaannya.
Pasalnya, baru jam sepuluh pagi, bell rumah sudah berbunyi. Ia
cepat-cepat menuju pintu untuk membukakan pintu. Dalam pikirannya
terlintas berbagai pertanyaan. Mungkinkah ada seorang tamu dari jauh
yang datang berkunjung? Mungkinkah ada keluarga dari kampung yang ada
urusan di kota?
Pikiran-pikiran
itu tiba-tiba berhenti, ketika ia membuka pintu. Ternyata putranya
sendiri sedang berada di depan matanya. Padahal seharusnya putra
bungsunya itu sedang berada di sekolah. Apalagi anak yang baru berusia
tujuh tahun itu tidak pulang sendirian. Semestinya ada yang mengantar
atau ia sendiri menjemputnya.
Ibu itu terheran-heran memandang wajah putranya yang kuyu. Setelah beberapa saat, ibu itu bertanya, “Ada apa denganmu?”
“Saya berhenti sekolah, ma,” jawab putranya sambil melempar tas sekolahnya di atas meja.
“Berhenti sekolah?” ibu itu bertanya lagi dengan nada suara yang tinggi. Ia sendiri sulit percaya dengan apa yang didengarnya.
Anaknya
tidak peduli akan pertanyaannya. Ia langsung mencari permainannya.
Sebagai seorang ibu, ibu itu tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Ia
mesti bertindak demi masa depan anak bungsunya itu. Ia bertanya,
“Mengapa kamu berhenti sekolah?”
Tanpa ragu-ragu anaknya menjawab, “Sekolah itu terlalu lama. Sekolah itu terlalu berat. Sekolah itu terlalu membosankan.”
Ibu
itu semakin terheran-heran mendengar kata-kata anaknya. Ia menatap
wajah anaknya dalam-dalam, lalu berkata, “Nak, seperti itulah kehidupan.
Untuk mencapai cita-citamu, kamu harus berani menghadapi proses yang
lama, berat dan membosankan ini. Sekarang, ke garasi. Ibu akan
mengantarmu kembali ke sekolah.”
Manusia
sering tergoda oleh hidup enak dan menyenangkan tanpa kerja keras.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena orang kurang memahami makna
kehidupan ini. Orang berpikir bahwa hidup ini bisa dilalui tanpa kerja
keras. Orang merasa bahwa orang bisa hidup dengan santai-santai.
Padahal
hidup ini dapat berjalan terus, kalau orang mampu memaknainya dengan
berani bekerja keras. Orang yang beriman mesti berani menghadapi hidup
ini meski ada berbagai tantangan yang menghadang di depannya. Orang
beriman itu orang yang mau menghadapi resiko kehidupan ini dengan penuh
iman pula.
Karena itu, kita diajak untuk memaknai
kehidupan ini dengan berani menghadapi setiap persoalan yang kita
hadapi. Tuhan pasti memberi kita jalan, kalau kita mengikutsertakan
Tuhan dalam setiap persoalan hidup kita. Tuhan akan memberi kita
semangat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan hidup kita. Tuhan
tetap peduli terhadap kita. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
sumber : http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2010/03/berani-menghadapi-persoalan-hidup.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar