Kita Butuh Teman
Suatu
kali seorang yang baru menjadi penggemar ikan hias dari berbagai jenis
membeli akuarium kecil saja, karena rumahnya yang sempit. Sampai di
rumah, ia menempatkan akuarium itu di atas kulkas. Lantas berbagai jenis
ikan hias itu dia isi ke dalam akuarium itu.
Salah
satu ikan hias itu adalah ikan yang ganas. Ia mengejar dan menggigit
ikan-ikan yang lain. Ada yang mati, karena gigitan ikan yang ganas itu.
Akhirnya, orang itu memindahkan ikan ganas itu di sebuah toples yang
cukup besar. Ikan ganas itu hidup sendirian.
Setiap kali
orang itu memberi makan ikan-ikan di akuarium, ia juga memberi makan
ikan yang ganas itu. Sayang, ikan ganas itu tidak berumur panjang.
Hanya dalam dua malam ia mati. Rupanya ikan itu stress karena tidak
punya teman.
Dalam
hidup ini kita mesti mengakui kita butuh teman. Kita dilahirkan ke
dalam dunia sebagai makhluk sosial. Karena itu, orang tidak bisa
mengisolasi diri dalam dunianya sendiri. Orang yang demikian cepat atau
lambat akan mati dalam kesendiriannya. Ia tidak memiliki orang yang
bisa ia ajak bicara. Ia tidak memiliki orang yang bisa mendengarkan isi
hatinya. Akhirnya, ia akan seperti ikan ganas itu: mati dalam
kesendirian.
Sebagai
makhluk sosial, kita memiliki fungsi-fungsi sosial terhadap
orang-orang di sekitar kita. Kita hidup bukan hanya untuk diri kita
sendiri. Kita juga hidup bagi sesama kita. Untuk itu, kita mesti
menyadari pentingnya kehadiran kita di tengah-tengah sesama kita. Kita
memiliki fungsi untuk memberi arti hidup bagi sesama kita. Ketika
sesama kita yang dekat mengalami penderitaan, kita menghiburnya. Kita
memberikan kekuatan kepadanya, sehingga ia dapat keluar dari
penderitaannya.
Teman
yang sejati adalah teman yang mampu menderita bersama temannya itu.
Menjadi sesama yang baik bagi orang lain berarti kita ingin menghayati
hidup kita sebagai makhluk sosial. Untuk itu, kita mesti berusaha untuk
menghidupi semangat persaudaraan. Dalam semangat ini kita menyadari
bahwa kita ini makhluk yang terbatas. Kita dapat hidup hanya dengan
bantuan sesama kita. Kita tidak bisa melanjutkan hidup ini tanpa bantuan
dari orang lain.
Karena itu, mari kita menyadari bahwa
kita ini makhluk sosial yang hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri.
Kita hidup untuk orang lain juga. Kita mendapatkan makna bagi hidup
kita berkat kehadiran sesama di sekitar kita. Dengan kesadaran seperti
ini, kita mampu saling memperkaya diri kita masing-masing. Tuhan
memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
sumber :http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2010/03/kita-butuh-teman.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar