Mengatasi Godaan
Dalam
jaman konsumtif seperti sekarang ini, banyak orang mulai menyenangi
belanja. Apalagi kehadiran mall-mall sampai ke daerah-daerah membantu
tumbuhnya semangat berbelanja. Pasar-pasar tradisional mulai kehilangan
penggemarnya.
Dengan
kondisi demikian tidak bisa dipungkiri bahwa ada orang yang mulai pula
dikuasi oleh semangat belanja itu. Belanja menjadi suatu gaya hidup
baru. Katanya, kalau tidak berbelanja bukan orang modern. Orang modern
itu orang yang suka berbelanja dan menikmati produk-produk modern.
Ada
seorang teman yang terjerumus ke dalam apa yang disebut sebagai
shopaholic, orang yang gila belanja. Kalau ia keluar negeri, ia akan
berangkat dengan dua koper besar. Masing-masing isinya tidak penuh. Di
sana ia akan berbelanja sebanyak-banyaknya. Hasilnya, dua koper itu
akhirnya penuh sesak dengan belanjaannya. Ketika dipersoalkan tentang
gaya hidupnya yang demikian, ia selalu menjawab, “Hidup itu mesti
dinikmati. Kan hidup di dunia ini hanya satu kali saja.” Akibatnya, ia
memiliki begitu banyak barang di rumahnya. Pakaiannya selalu baru
dengan harga yang mahal.
Namun
suatu ketika ia mulai sadar bahwa gaya hidup demikian tidak
menguntungkan bagi hidupnya. Tetapi untuk berhenti dari gaya hidup
seperti itu juga tidak mudah. Ia mesti berjuang. Dalam proses yang
cukup lama, ia berhasil keluar dari gaya hidup seperti itu. Ia tidak
lagi menjadi seorang shopaholic.
“Syukurlah saya bisa
keluar dari gaya hidup seperti itu. Sekarang saya terbebas dari gaya
hidup hedonisme. Saya bisa memperhatikan orang-orang lain yang ada di
sekitar saya,” kata teman saya itu setelah ia benar-benar lepas dari
gaya hidup shopaholic.
Di jaman modern ini banyak sekali
godaan yang mesti dihadapi. Bagi orang beriman, godaan-godaan itu
menjadi kesempatan bagi kita untuk meningkatkan penyerahan diri kepada
Tuhan. Kalau orang mau menyerahkan hidup kepada Tuhan dengan
mendekatkan diri terus-menerus kepadaNya, godaan-godaan dalam bentuk
apa pun bisa diatasi. Bahkan godaan-godaan itu bisa menjadi berkat bagi
hidup orang beriman.
Godaan mengajar kita untuk waspada
terhadap berbagai tawaran dunia yang menarik. Kalau semua tawaran itu
ditelan begitu saja, hidup orang beriman lalu tidak memiliki nilai
apa-apa. Puasa yang dijalankan tidak akan bernilai sama sekali.
Karena
itu, godaan-godaan yang menarik dengan berbagai macam itu mesti
dihadapi dengan sikap setia kepada Tuhan. Bagaimana caranya? Caranya
adalah dengan setia mendengarkan kehendak Tuhan bagi hidup kita. Apa
yang Tuhan kehendaki bagi kita untuk kita perbuat pada hari ini? Nah,
kehendak Tuhan ini mesti kita temukan dalam hidup kita sehari-hari.
Tuhan ingin agar kita berbuat baik kepada semakin banyak orang yang
kita jumpai. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
sumber : http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2010/03/mengatasi-godaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar