Jumat,30 Desember 2011~Pentingnya Pertobatan
Pentingnya Pertobatan
Beberapa tahun lalu seorang pembunuh
akan dihukum mati di salah satu negara bagian di Amerika Serikat yang
memberlakukan hukuman mati. Kakak dari pembunuh itu, yang pernah berjasa
besar bagi negara, memohon kepada gubernur negara bagian untuk
mengampuni adiknya itu.
Permohonannya dikabulkan. Lantas ia
mengunjungi saudaranya di penjara dengan surat pengampunan di sakunya.
Setelah diijinkan untuk menemui adiknya, ia bertanya, “Apa yang akan
kamu lakukan, jika kamu menerima pengampunan?”
Tanpa basa-basi,
adiknya itu menjawab, “Hal pertama yang akan saya lakukan adalah
melacak hakim yang menghukum saya. Kalau sudah ketemu, saya akan
membunuhnya.”
Kakaknya terkejut, katanya, “Kamu sudah gila!”
Adiknya tidak peduli dengan kata-kata kakaknya. Ia melanjutkan, “Hal
kedua adalah saya akan melacak saksi-saksi yang memberatkan saya. Kalau
sudah ketemu, saya akan membunuh mereka juga.”
Kakaknya tidak
bisa mengerti ungkapan hati adiknya. Serentak ia berdiri lalu
meninggalkan ruangan sel itu dengan surat pengampunan di sakunya.
Apakah yang jahat selalu jahat? Semestinya tidak. Orang jahat bisa
menjadi orang baik, kalau ia bertobat. Kalau ia mengakui semua kejahatan
yang pernah dilakukannya dan mau kembali ke jalan yang benar. Tetapi
pembunuh dalam kisah di atas tetap memendam kebencian di dalam hatinya.
Ia merasa bahwa orang yang berlaku tidak adil terhadapnya mesti
dilenyapkan. Padahal seandainya ia mau bertobat, ia tidak perlu
mendapatkan hukuman mati. Ia dapat bebas dan melanjutkan hidup ini
secara normal.
Seringkali dendam itu terjadi karena orang
dikuasai oleh emosi yang tidak tertahankan. Emosi seperti ini dapat
membawa bencana bagi hidup sendiri dan bagi hidup banyak orang. Karena
itu, orang mesti menyadari bahwa ketika ia sedang dilanda emosi, ia
mesti hati-hati. Ia tidak boleh mengambil keputusan dalam keadaan
seperti itu. Setiap keputusan yang diambil ketika orang dikuasai oleh
emosi akan berakibat fatal bagi hidupnya.
Sebenarnya emosi
dalam diri kita itu bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat positif
bagi hidup kita. Pertama-tama orang mesti berusaha meredam emosinya dan
mengalihkannya ke sesuatu yang bersifat positif. Dengan demikian orang
akan menghasilkan sesuatu yang baik bagi hidupnya.
Emosi yang
diolah itu akan membawa keuntungan-keuntungan bagi hidup bersama juga.
Orang tidak mudah membalas dendam terhadap orang yang melakukan
kesalahan terhadapnya. Orang mudah untuk memaafkan sesamanya. Orang juga
mudah untuk bertobat atas segala perbuatan jeleknya terhadap sesama.
Setiap hari kita selalu menimba kebaikan-kebaikan dari sesama. Mari
kita bawa semua kebaikan itu dalam hidup ini. Kita tetap membuka hati
kita terhadap Tuhan yang begitu mengasihi kita. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
sumber: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2010/04/pentingnya-pertobatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar