Rabu, 23 Februari 2011

Berusaha Untuk Memajukan Diri

Ruangan 2 meter x 4 meter itu dipenuhi tumpukan boneka penguin pesanan suatu perusahaan asuransi. Ela dan empat pekerjanya sedang sibuk menjahit dan mengisi kapas ke badan boneka tersebut. Dalam tiga minggu, pesanan itu harus selesai. Begitulah kesibukan Ela (35), warga Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Di ruang sempit itu, ia mencari nafkah dengan membuat boneka pesanan perusahaan atau dijual kepada pedagang kaki lima.

Semula Ela adalah pekerja di perusahaan pembuat boneka. Upahnya sangat minim dan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tahun 2003, ia nekat memilih berusaha sendiri. Dengan modal Rp 2,5 juta hasil tabungan dan pinjam sana-sini, ia membeli empat mesin jahit dan memulai usahanya. Usahanya ternyata bergerak maju.

Tahun 2006, ia mengambil pinjaman dana dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Amaliah Jaya yang ada di Kelurahan Pekayon Jaya. ”Saya ambil Rp 1 juta dua kali. Ya, untuk membeli bahan-bahan boneka seperti kapas,” kata Ela.

Dengan pinjaman itu, ia bisa melanjutkan usahanya. Hingga kini ia tetap bekerja seperti ”buruh jahit” suatu perusahaan pembuat boneka. Untuk ongkos jahit dan memasukkan kapas satu boneka, Ela mendapat Rp 5.000 per boneka. ”Pengen, sih, terima orderan langsung, tetapi modalnya bisa sampai Rp 20 juta,” kata Mansur (33), suami Ela.
Tak hanya Ela dan suaminya, beberapa pedagang bakso secara berkelompok juga mendapat suntikan modal dari BKM. Dana itu umumnya digunakan untuk membeli gerobak dan perlengkapan berjualan bakso keliling. Suntikan dana awalnya tidak besar. Kadang hanya berkisar Rp 1 juta. Namun, jika pengembalian lancar, mereka akan mendapat dana lebih besar untuk mengembangkan usahanya.

Orang yang berani untuk maju biasanya orang yang berani menghadapi resiko. Namun orang itu biasanya sangat cermat dan ulet dalam berusaha. Meskipun modal yang dimiliki tidak besar, ia berani memulai usaha. Banyak tokoh dunia yang sukses dalam berbagai bidang kehidupan memulai usaha-usahanya dari hal-hal yang kecil.

Kisah tadi merupakan salah satu contoh. Ela memiliki semangat yang tinggi untuk memajukan kehidupan keluarganya. Ia berani banting setir dari seorang pekerja (buruh) menjadi seorang yang berusaha sendiri. Ia termasuk seorang wanita pemberani. Ia berani mempertaruhkan pekerjaannya demi sesuatu yang belum pasti. Namun ia mesti mulai. Kalau ia tidak mulai, ia tidak akan maju dalam usahanya.

Sebagai orang beriman, kita semua diberi kemampuan untuk memajukan diri kita sendiri dan orang-orang lain di sekitar kita. Untuk itu, kita mesti berjuang terus-menerus untuk membangun usaha itu. Banyak tantangan dan godaan yang akan kita hadapi. Misalnya, kepenatan bisa menjadi tantangan bagi kita. Kita butuh semangat untuk terus maju. Karena itu, orang beriman mesti selalu memasrahkan hidup kepada Tuhan. Tuhan akan selalu menolong orang yang berkehendak baik untuk memajukan dirinya.

Mari kita berusaha untuk selalu disemangati oleh Tuhan dalam hidup kita. Dengan demikian kita semakin hari semakin maju dalam usaha-usaha kita. Tuhan memberkati. **


Frans de Sales, SCJ

sumber:http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2009/11/berusaha-untuk-memajukan-diri.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar