



Kesulitan hidup mendorong orang untuk berbuat nekat. Bahkan orang berani melakukan kejahatan untuk kelangsungan hidupnya. Dalam keadaan seperti itu orang mengalami kegelapan dalam hidupnya. Tidak ada jalan keluar yang mampu membantunya untuk keluar dari kesulitan.
Namun yang mesti disadari adalah sumber kesulitan hidup yang dialami itu. Setiap kesulitan hidup itu pasti ada sebabnya. Dalam kisah tadi, tidak dijelaskan alasan kelaparan yang diderita oleh anak ibu itu. Barangkali ibu itu kehilangan pekerjaan, sehingga ia tidak dapat membeli makanan untuk anaknya. Atau mungkin ia baru saja pisah dengan suaminya, sehingga ia mengalami hidup terlunta-lunta. Tidak ada yang menjamin kelangsungan hidupnya.
Kesulitan-kesulitan itu mesti diatasi. Caranya bukan dengan melakukan tindakan kejahatan. Namun orang mesti mencari cara-cara yang baik untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam hidup ini. Tuhan memberikan kepada setiap orang kemampuan-kemampuan untuk mengembangkan diri. Kalau kemampuan-kemampuan itu dikembangkan dengan sungguh-sungguh, orang tidak perlu mengalami kesulitan dalam hidup ini.
Sebagai orang beriman, kita diajak untuk selalu mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam diri kita secara maksimal. Untuk itu, dibutuhkan strategi-strategi pengembangan yang baik. Orang mesti memulainya sejak awal. Orang mesti mengalami proses pengembangan diri. Dalam proses itu orang dapat mengalami kesulitan-kesulitan dan persoalan-persoalan. Namun orang mesti melaluinya, agar dapat menemukan kemajuan dalam hidupnya. Mari kita kembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri kita demi kemajuan kita dan sesama. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
sumber:http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2009/12/mengembangkan-potensi-diri.html